captured from @masbutet
Karena keren itu miliki mereka yang humoris, katanya, hehe…
Ya, memang benar. Saya merasa
memandang orang itu keren, ketika orang itu mampu membuat humor dan saya
tertawa. Sudahlah, keren terkadang milik sebagian orang saja. Pengakuannya juga
relatif kok, tidak perlu dibuat iri. Keren juga bukan tujuan semua orang.
Butet itu budayawan, kata
kawanku. Saya sedikit menolak pernyataannya, tapi memang benar kata temanku
itu. Dia memang budayawan, hanya saja, dia punya budaya humor. Misuh saja, maaf, berkata kotor saja,
bisa membuat saya tersenyum, tidak kurang sekitar 20 detik gigiku terlihat
sedang memandangi layar komputer. Bahkan seorang standup comedian yang serius berniat membuat punchline belum tentu semampu itu.
Entah itu karena keturunan,
latihan, referensi, atau apapun, yang jelas itu membuat saya tertawa. Hanya
sebuah gambar yang jika dibiarkan tanpa ada tulisannya, tak ada sesuatu. Tapi
ditambahi twit atau komentar atau apa
itu namanya, saling jawab antara butet dan temannya, tanpa runtutan cerita yang
jelas, terasa menjejak ujung bibir untuk saling menjauh ke atas dan ke bawah.
Budaya humor itu sebuah
kecerdasaan. Sebagian orang menyebutnya keren. Namun, kata keren terlalu mewah,
lebih bagus jika dikaitkan dengan kecerdasaan, yang setiap orang berhak
menekuninya setiap hari. Buat apa menjadi keren setiap hari? Tapi menjadi
cerdas dari hari ke hari itu lebih penting. Keren hanya untuk dilihat,
sebenarnya keren cukup saat butuh perhatian saja. Selebihnya, mending dijadikan kebutuhan.
Namun, yang nyesek, kadang modal
otak cuma paspasan. Niatnya mau bikin humor, eh malah ketahuan alaynya. Hmmm,
cuma contoh aja kok… Yang otaknya pas-pasan, mending makan dulu yang bener.
Kalian butuh mikir dulu. Humor bukan saja tentang kata yang bisa ditulis terus
punya kekuatan super. Come on, tidak
semua orang itu butet guys, tidak
semua orang itu sudjiwo tedjo, bro.
Timing, intonasi, properti, kebutuhan, dan banyak hal yang dipengaruhi. Semuat
itu jadi pertimbangan. Kalau loe
abaikan… ya udah … Boooom!
So, nikmati apa yang bisa dibaca, apa yang bisa didengar, apa yang bisa liat, dan sadari humor yang ada di dalamnya. Capek mikir? Banyak temennya! Diem aja sampai mati!