Jumat, 30 Januari 2015

Surat Cinta #1



SuratCinta#1

Untuk Peter,

Salam cinta dari kakakmu,
Apa kabar le? Gimana sekolahmu? Ku yakin doa-doaku didengar Tuhan sehingga engkau di sana dalam keadaan yang baik-baik saja. Aku di sini sehat dan seperti yang kau tahu, aku masih dengan buku-buku yang tebal itu. Haha, jangan iri mendengarnya, ku tau kau tidak menyukai benda-benda aneh itu. Tetap sukai yang kau mau saja.
Kau tau, mulutku yang sering diam ini tidak sebanding dengan tanganku ketika bertemu dengan bolpen atau pensil. Dan barisan tulisan berikut ini sebaiknya jangan kau artikan sebagai tulisan manis belaka. Ini sungguhan.
Sebenarnya ingin segera pulang ke rumah ayah ibu, menikmati punggung ayam goreng yang hampir gosong, di depan tivi sampai perut kenyang, terlelap, dan tau-tau sudah terbangun, lalu pagi. Masih ingat aku ketika menyemangatimu agar bisa bangun pagi, lalu jogging pagi. Agar kau terbiasa, agar Tuhan dengar doamu juga. Katanya kau mau jadi Koppasus. Tuhan tidak hanya melihat kau duduk bedoa di gereja, tapi tiap usahamu juga. Gimana? masih rajin lari kau?
Tahun lalu, kita berdua naik gunung. Cuma berdua saja dan kau kedinginan hebat. Sempat terbesit di kepalaku, “Kakak bodoh macam apa aku ini, bagaimana kalau peter kenapa-napa?” Aku hanya diam, menjagamu hingga pagi. Tak tega aku meninggalkankau yang kulihat terlelap. Sesekali ku raba tangan dan kakimu, “oh, masih hangat”.
Namun, aku lega setelah kau ternyata juga menyukainya. Selamat datang di hobi barumu. Aku senang menjadi orang yang mengenalkannya kepadamu.
Sudah dua minggu ini aku merencanakan sesuatu yang akan kita jalani liburan semester genap nanti. Membayangkannya, kita berdua membawa tenda, di tengah angin dan hawa dingin, memasak air panas dan membuat kopi, lalu… Senang.
Apa kau rindu juga? Dulu kita pernah berbagi mimpi. Pertanyaanku tadi hanya akan menyusun secuil paragraf, tapi jawabanmu akan lebih berarti daripada ratusan kata yang pernah kususun di atas kertas. Ku tunggu balasan suratmu!
Oh, ya. Semoga kau ingat pagi itu, ku lampirkan satu foto.

Kakakmu,

 

Minggu, 18 Januari 2015

Gadget :: Tempat bersembunyi

Gambar ini menunjukkan dimana banyak anak muda cenderung menyembunyikan kegembiraanya melalui tulisah di layar gadget, tapi jarang menunjukkan kepada orang disekitarnya.
Smartphone (gadget) sekarang sudah hampir sama canggihnya dengan windows computer. Bahkan menurutku, ada beberapa layanan yang akhir-akhir ini menjadi tempat bersembunyi.

Yap, aku ngajar di sebuah sekolah, dimana sekolah tersebut dihuni oleh beberapa siswa yang punya kebutuhan khusus. Kebutuhan khusus ini bukan seperti VIP class atau sejenisnya, melainkan anak-anak yang tidak mampu mengikuti kegiatan sekolah formal pada umumnya.
Mereka sering bersembunyi dengan Gadget. Lho? kok bisa? bagaimana cara mereka bersembunyi?

Bosan dengan pelajaran, buka saku tas paling depan, ambil gadget, mainkan game atau browsing melalui internet.
Tidak suka diajak bermain dengan teman sebaya. Mereka tenang saja. Pilih diam dengan benda kotak penuh warna di layarnya. Lalu mengabaikan hal-hal yang ada disekitarnya.
Dan masih banyak cara lainnya yang bisa membuat mereka bersembunyi. Banyak cerita yang didengungkan teman-teman sekerja lain kalau "Keluarga mereka punya masalah ini" atau "keluarga mereka punya masalah itu". Sudah menjadi cerita klasik, itu berdampak terhadap anak.
Saya menduga, gadget juga menjadi alat untuk orangtua mereka bersembunyi. Seharusnya anak-anak itu bertanya, "Pah, kok papah jarang di rumah sih?", "Mah, mama kok bertengkar terus?", "Kakak kok tiap hari nangis terus?", "Bi, kok bibi tiap hari masak terus? Ibu kapan? Kalau dibuku IPS kan yang bertugas masak itu ibu?" Tapi pertanyaan itu sirna, karena mereka bersembunyi di dalam gadget.

Apa jeleknya sih buat aku? banget. Jadinya aku kesusahan mendapatkan perhatian dari anak. Dengan mukakku yang pas pasan ini pasti susah mengalahkan pesona smartphone yang punya berjuta warna.
Baiklah, tapi itu sudah menjadi tugasku hari ini. Sudah dilalui, walaupun bagiku kurang memuaskan, aku masih kalah dengan benda itu.
Suatu saat akan bagaimana cara bahagia tanpa harus menyimpannya atatau menyembunyikannya di tempat manapun.

Liebster Award

 






Terima kasih untuk Dek Dyna Setyowati, kamu bagaikan Guide yang mengantarku ke dunia blog. Terima kasih atas kesediaanmu dan pengertianmu, padahal aku belum minta tolong. Kalau kamu ndak menawarkan diri, pasti aku ndak paham juga butuh pertolongan seperti ini :D

Seperti yang dijelaskan oleh Dek Dina, Liebster Award merupakan penghargaan yang diberikan untuk yang tersayang. Dalam hal ini Liebster Wwardi diberikan untuk sahabat blogger tersayang. Liebster Award ini punya peraturannya lho, berikut peraturannya :
  1. Post award di blog kamu
  2. Ucapiin terima kasih buat yang ngasih Liebster Award di postingan blog kamu
  3. Menulis 11 tentang dirimu
  4. Jawab 11 pertanyaan dari mereka yang memberikan award
  5. Pilih 11 blogger lain dan memberikan 11 pertanyaan buat mereka (pertanyaan apa saja)


Nah, yang ini 11 hal tentang diri saya :
  1. Profesi : GURU. Walau tidak pintar public speaking, tapi berniat menjadi guru profesional dan keren.
  2. Pernah patah tulang paha (femur) kanan, bukan karena kecelakaan motor, bukan karena jatuh dari tangga, bukan karena main sepakbola. Tapi patah karena terlempar “tolak peluru”. 5 kilogram sob! 2 tahun tanpa aktivitas berlari.
  3. Bukan perokok, tapi pernah mencoba dan tidak intens, ,mungkin cuma bisa dihitung jari, terakhir tahun 2007. Sekarang Puji Tuhan sehat, bebas narkoba pulak.
  4. Kalau nyanyi harus teriak, ndak bisa nyanyi pelan. Kalau pelan, jatuhnya pasti suaranya jadi fales. Emh, suka rocknroll, blues, jazz, classic rock, Ballads. Ipang Lazuardi, Iwan Fals dan Slank.
  5. Salah satu hobiku mendaki gunung. Walaupun sementara ini baru dua puncak, tapi punya cita-cita mendaki semua gunung di pulau jawa yang di atas 2000 mpdl.
  6. Punya adik keren, Peter. Pernah sekali kuajak petualang ke Gunung Lawu pas bulan Puasa. Start dari Cemoro Sewu jam 8 malem, pas naik cuma 3 kali ketemu orang, itu pun  cuma di pos 1 dan 2. Lepas jam sepuluh malam sampai pagi ndak ketemu orang sama sekali. Abis itu naik sampai pos 4, sampai ngecamp di sana, sampai pagi baru ketemu orang. 2 brothers, 1 mount, awesome!
  7. Punya motor keren. Motor astrea kelahiran 1995, tapi ku pegang sejak tahun 2008. Masih betah dan ndak pengen motor itu dijual. Yang pernah duduk di jok motor itu : Cewek cantik, Cewek cantik hijaber, Sahabat, Gebetan, Pacar, Ibuk Bapak, Dosen, Doktor, Profesor.
  8. Pacaran baru sekali, tapi gebetan udah berkali kali :D :D :D
  9. Pernah sekali gondrong, dan sejak gondrong itu tidak dipanggil “pak” pas ngisi bensin di SPBU. Senang! minimal dipanggil om pas jadi pemain gitar di gereja, yang lain manggilnya “mas” “bang” “kak”
  10. Pernah mengajar di homescholling, siswanya banyak sekali yang trouble. Ada yang pendengarannya kurang, ada yang selalu di kursi roda, ada yang down syndrome, ada yang indigo, bahkan ada juga yang suka nyekik dan mukulin gue. Tapi, bersyukurnya aku ikut andil ketika ada perubahan di dalam diri mereka.
  11. Sederhana :)
Ini jawaban dari pertanyaan dek Dina :
1.    Apa hewan yang kamu sukai?
Jawab : ikan, karena mamalia dan reptil cukup menjijikkan buat saya :D
2.    Permainan apa yang kamu sukai waktu kecil?
Jawab : Kelereng, karena aku punya jengkal jari (bahasa jawa : kilan) yang lebih panjang daripada punya teman seusia saya saat itu. So, saya untung besar di situ :D
3.    Paling suka nulis blog tentang apa?
Jawab : Cerita, karena aku suka observe  tentang apapun yang ada disekitar dan lebih senang lagi jika bisa membaginya ke orang lain, dan paling bahagia jika itu sangat berguna bagi orang lain.
4.    Apa harapan kamu bagi pendidikan di Indonesia di Tahun 2015?
Jawab : Ada banyak guru di Indonesia yang bertindak revolusioner. Menteri serta bawahannya, pemerintah pusat, pemda, dan sebagainya sejauh ini bertindak di atas bukit. Mereka tidak paham apa buah yang mereka jatuhkan ke lereng-lereng. Sampai di lereng udah busuk duluan, sob. So? Guru harus mulai menanam pohon di lereng di tahun 2015 ini. Tidak perlu menjadi Menteri untuk memahami kebutuhan anak sekolah dan guru juga tidak perlu berlagak seperti menteri agar bisa mengerti kebutuhan anak sekolah.
5.    Apa yang kamu ketahui tentang wisata kuliner di Wonogiri?
Jawab : Bakso dan tiwul goreng. Bakso itu pencapaian karya masakan yang luar biasa bagi saya. Meskipun ada dimana-mana, saya tetap menyukai Bakso Wonogiri yang ada di Wonogiri. Bedanya apa? Bahkan seorang Bondan winarno pun hanya bisa berkata “maknyus”, lalu apa yang saya bisa katakan yang hanya untuk rasa fantastis di dalam bakso itu.
Tiwul goreng itu keren. Tiwul itu nasi yang terbuat dari tepung singkong (tapioca). Bagi saya pribadi, jika disajikan dalam keadaan tidak panas (didiamkan cukup lama, sekitar 1-2 jam gitu) itu lebih enak rasanya. Jika dimakan dengan lalapan itu rasanya tripel strike.
6.    Lagu daerah apa yang kamu sukai?
Jawab : Soleram. Liriknya terdengar halus dan pendek kalimatnya. Mudah dihafalkan bagi saya yang pelupa ini? :D
7.    Apa pendapat kamu soal kondisi Hutan di Indonesia yang semakin lama semakin memprihatinkan?
Jawab : Pemerintah pusat dan pemerintah daerah kurang kompak. Kebiasaan menghalalkan segala cara masih ditemui di berbagai oknum aparat. Rakyat Indonesia kebanyakan tidak paham akan pentingnya hutan dan memberikan aksi yang tidak mengenakkan untuk kondisi Hutan di Indonesia.
Secara keseluruhan, Indonesia punya rapot buruk sebagai salah satu negara pemilik hutan yang luas di Dunia. Solusinya, gerakan nasional cinta menanam dan melindungi hutan dari “badan” Indonesia, bukan cuma “mulut” Indonesia.
8.    Kerajinan apa yang pernah kamu buat dan paling membuat kamu merasa puas?
Media pembelajaran dengan menggunakan Rel kereta dari gabus. Saya puas karena dari sisi desain sangat menarik, pemilihan bentuk serta warna yang cocok, dan penggunaan media pembelajaran tersebut mendapatkan apresiasi dari seluruh teman dan dosen.
9.    Bagaimana nasib sepakbola Indonesia di Tahun 2015?
Masih belum ada gebrakan. Belum ada perencanaan yang matang dari tubuh PSSI (atau mungkin saya saja yang tidak tau) dan belum terlihatnya keberhasilan program-program PSSI.
Di paling akar, praktek-praktek kecurangan merajalela di mana-mana. Tingkat turnamen di segala usia masih diwarnai kecurangan dan perkelahian. Penyelenggaraan beberapa kegiatan masih mempertimbangkan tendensi-tendensi tertentu yang (sebenarnya) tidak (terlalu) menguntungkan untuk sepakbola.
10. Siapa olahragawan favorit kamu?
Jawab : Luar negeri : Ronaldinho --> Inspirasional, sederhana, teknik keren, kreatif, punya emosi (emosi penting untuk menang), rendah hati, murah senyum, cinta keluarga (besar), menjadi teladan bagi rekan di tim.
Dalam negeri : Ahmad Bustomi --> kurang lebih sama dengan di atas, cuman dia jelek di emosi aja :D
11. Apa pengalaman paling mengesankan dan tak terlupakan yang pernah kamu alami?
Jawab : mendampingi anak didik sepakbola ke kabupaten. Kebetulan ada insiden, ada satu anak yang patah tulang. Namanya Fajar. Posisi saya masih mahasiswa dengan kantong dan tabungan pas-pasan yang berlagak ingin memberikan tanggung jawab sebisanya.
Beberapa jam aku cuma sendirian nungguin Fajar di ruang rongent. Yang lain udah tak suruh pulang ke desa, dan ngabarin ke keluarganya Fajar. Dalam hati, “gilak!! aku masih umur 19 tahun, ngurusin anak orang kaya gini?” Fajar Cuma nagis klingikan aku juga ndak bisa buat apa-apa. Di kantong cuma ada beberapa lembar uang seratus ribu saja. Cuma cukup dipakai untuk rongent saja.
Pas ortunya fajar datang dengan tangisan, aku cuma bisa pasrah dan bingung mau ngomong apa ke mereka. Kalau ndak malu, sebenernya pengen ikutan nangis aja. Untungnya ortunya fajar itu ngerti kalau itu memang insiden, dan malah berusaha menenangkan saya. Itu pengalaman shocking therapy yang cukup menegangkan, tapi endingnya cles kaya es!! Berangkat ke kabupaten pukul 13.00 dan dengan segala kejadian itu membuatku pulang sampai di rumah pukul 01.00 setelahnya. Itu 12 jam paling lama yang pernah kualami :D :D

Nah sekarang, ini dia yang ku nominasikan untuk mendapatkan Liebster Award, selamatt!!

Nah, ini dia 11 pertanyaan yang harus kamu jawab :
  1. Kapan traveling yang paling berkesan dan apa kesannya?
  2. Apa sakit/kecelakaan paling parah yang pernah kamu alami?
  3. Dimana tempat yang paling ingin dikunjungi di dunia ini? kenapa?
  4. Saat bersama siapa kamu tidak perlu lagi menahan tawa?
  5. Siapa pelawak/seniman favoritmu? Alasanya?
  6. Siapa guru yang paling diingat? Kelas berapa? Di sekolah mana? Kenapa?
  7. Siapa yang paling bisa membuat kamu menangis?
  8. Apa alasan yang membuat kamu tidak terlambat berangkat ke sekolah/kampus?
  9. Rekor tidak mandimu seberapa lama? Minggu, hari, jam, menit?
  10. Apa pakaian yang paling lama kamu pakai sampai sekarang? Sejak kapan? 
  11. Jika kamu orang terakhir yang tidak korupsi di negara ini, apa yang akan kamu lakukan?

Saya ucapkan "welcome" pada teman2 yang baru kali ini masuk liebster awarad, selamat sudah masuk nominasi, dan Makasih sudah mampir ke blog saya :D
Saya tunggu jawaban kalian!!

Minggu, 11 Januari 2015

Canggung yang Tak Tertahankan

Aku sering tinggal ke kos-kosan dan baliknya ke rumah seminggu sekali. Bahkan beberapa udah setengah tahun ini berbulan-bulan baru balik. Ada banyak hal canggung yang terjadi menyertai setiap langkah jauhku dari pintu rumah.

Salah satunya adalah :
Saat pamitan sama SUPERHERO gue satu ini...




Lah, dulu pas kuliah kali dipamiti malah nangis. Katanya, "Gek rampung yo le, gek dadio uwong (cepet selesai ya kuliahnya, terus jadilah orang)."
Aku cuma garuk-garuk kepala, dalam hati "Waduh keren juga nih, gue disangka monyet kali ya?" ketawa sendiri, tapi dalam hati.
Ketahuilah gays, berpikiran konyol dan ketawa dalam hati itu yang nahan aku biar ndak ikutan nangis. Ya walaupun semua pesen SUPERHERO ini kadang konyol, tapi pelafalan dan setiap tetes air matanya itu bikin hati berdesir.



Dulu pernah temen kuliahku mampir ke rumah. Kebetulan mau berangkat ke kost barengan. Pas pamitan, temenku juga ikut pamitan. Temenku lalu dipesani juga, "Ati-ati ya mas, mengko neng Solo ojo podho tukaran karo Andre (Ati ati ya mas, nanti kalau di Solo jangan saling berkelahi sama Andre)." Kulihat ekspresi wajah temenku seketika berubah.
Matih! Nyampe solo temen satu kos nge-bully. Keperkasaanku yang terkenal seantero kampus lenyap seketika. Yah, mau dikata apa, nasi sudah menjadi bubur. Meskipun mereka semua ketawa, pada intinya aku masih nggatek sama pesen SUPERHERO gue satu itu.
Beliau itu sudah tua dan lupa. Aku memang pamitnya sekolah, tapi dia ndak tahu aku sekolah dimana. Mungkin di pikiran beliau, aku ini sekolah dengan baju putih, celana pendek merah, dasi merah bergambar tut wuri handayani, dan kalau di sekolah sering berantem karena rebutan kursi paling dekat sama guru. Mungkin saya saja yang kurang mengerti beliau dan tidak menjelaskan yang sebenarnya. Ah, untuk apa penjelasan seperti itu. Yang beliau ingin itu hanya batang hidungku saja sebenarnya. Hanya saja aku memang terbatas memenuhi itu. Sayangnya saya belum pernah minta maaf untuk itu. Canggung jugak :D

Tepat satu minggu lalu aku pamit lagi, mungkin untuk 3 atau 5 bulan tanpa batang hidungku dipandangannya. Aku pamit seperti biasa. Ada yang aneh. Mukanya berseri, tanpa ada tetes air mata lagi.
Padahal sudah kusiapkan banyak imajinasi konyol untuk menahan puluhan tetes air mataku yang otomatis turun jika hal biasanya terjadi. Aku malah canggung, merasa ada kegembiraan, kebingungan, dan terkejut juga.

Ya sudah, memang itu cermonial pamitan siang itu. Cukup itu saja, lalu kusetater motorku. Di atas motor aku membatin, "Apa aku sudah jadi orang ya?"

Ku toleh ke arah SUPERHERO-SUPERHERO itu, "Pamit riyen, mangke ngantos Semarang kula tak sms (Pamit dulu, nanti kalau sudah sampai semarang aku sms)." Mereka menjawab semua, aku tak mendengar satu persatu, tapi hangatnya sampai di hati.

Sudah tidak perlu lagi imajinasi-imajinasi konyol penahan tangis, ku biarkan mengalir apa adanya di satu kilometer pertama perjalananku...

Pertanyaannya, kalau emang kamu jadi orang, kamu mau ngasih apa ndre buat mereka yang mau nangis buat kamu? It is complicated and locked, aku mencarinya :)









Sabtu, 10 Januari 2015

Aku ikutan yak??!


Sekitar tahun 2005-an, aku pergi ke warnet dan itu satu satunya warnet yang kutau. Ndak kaya sekarang, tiap gang juga ada warnetnya. Mau pegang apa juga bingung, taunya isi komputer itu cuma office doang. "Warnet kan buat ng-internet?" batinku saat itu. Lalu aku klik windows di pojok kiri bawah, dan muncul sederet program komputer yang sudah pasti ndak paham semua aku (sampai sekarang juga :D ). Mataku naik turun nyari kata internet di daftar program itu dan ketemu, Internet Explorer!! Aku klik itu dan beberapa "menit" setelahnya muncul halaman Google. "Aku sekarang sudah bisa internet, tidak perlu malu lagi kalau ketemu orang kota" Aku tertawa dalam hati.
Beberapa bulan setelahnya aku sekolah ke kota. Lalu aku mampir ke warnet dengan teman sekelasku. "Lho? itu bukan internet explorer deh, kok bisa sih? emang apa bagusnya? Ow jadi kalau pakai itu bisa bikin Friendster ya? Wah bagus ya friendster, bisa berteman lewat internet." Lalu ku coba saja sendiri di billing lain. Pas pegang komputer, ada tulisan username. Kayaknya diisi bebas deh? ku isi aja dengan namaku sendiri. Berhasil!

Setelah itu kucoba cara temanku tadi, pake program yang bukan internet explorer tadi. "Tadi apa ya, opera kayaknya ya? Opera apa ya tadi?" Ku cari naik turun di daftar program dan ketemu kata opera mini. "Nah, kayaknya ini deh. Kata opera cuma ini doang" lalu muncullah halaman google yang lebih cepat. Sangat cepat. Lalu ku cari friendster dan ketemu. "Nah ini lagi, masuk friendster kaya masuk warnet, nulis username lagi." ku tulis namaku aja kayak pas masuk billing dan passwordnya ku asal aja. Lhoh! Kok ndak bisa.
Belakangan aku baru tahu kalau itu membutuhkan e-mail..

Yah... baru ngerti, hahaha... ketawa sendiri kalau inget zaman-zaman itu. Aku mencoba mengikuti arus kebiasaan yang biasa dilakukan di sekitarnya. Baru setelahnya ada banyak hal yang ngikut temen-temen yang lain, seperti :
1. Masuk ekstrakurikuler cuma ikutan temen dan ternyata temen yang kuikuti malah cuman modus ndeketin cewek cantik aja, ndak bener2 serius ng-ekstra
2. Ikutan naik gunung buat rame-ramean doang, alhasil kedinginan. Dikasih temen rokok, kata dia "wis to, mengko lak ora kademen (udahlah, pasti nanti ndak kedinginan)" Sialan bener, angetnya ndak seberapa, nafasku udah tinggal separuh aja. Prett... naik gunung cuma sampe lerengnya doang! dah sekali aja, Rokok itu jelek!!

3. Bikin email cuma buat friendster dan facebook, alhasil inbok email numpuk ndak kebaca dan ndak pernah kebaca. Sampai sekali waktu pernah dipakai buat ngerjain tugas TIK, ndak tau tugasnya yang mana. Soalnya kececer diantara pesan ndak jelas yang dikirim owner'nya facebook dan friendster.
3. Bikin Facebook hanya buat iseng nyari akun facebook teman sekelas, padahal ndak ngerti bakalan digunain apa. Orang tiap hari ketemu jugak?


Belakangan aku baru tau kalau :
1. Organisasi itu penting, aku bisa punya banyak teman dan bisa mengatur banyak hal karena dulu aku pernah di ekstrakurikuler dan belajar disana.
2. Gunung itu punya edelweis, tebing, sunrise, dan awan yang tidak bisa ditemui di rumah. Itulah alasan kenapa puncak gunung selalu menjadi tujuan ketika aku sudah sampai dilerengnya, dan sudah kubuktikannya dan ingin lagi dan ingin lagi

3. email itu bisa dipake buat ngirim tugas. Kalau ndak ada email, mungkin hari ini kuliahku berat diongkos, karena harus bolak balik kampus rumah kampus rumah kampus rumah yang sekali kampus rumah itu jaraknya 150-an Kilometer. Dosennya jugak ndak mau kali dateng ke kampus mulu.
4. Facebook punya fitur, salah satunya grup, yang bisa menyatukan dan berbagi informasi penting kepada teman sekelas. Tidak perlu berpidato di depan kelas lagi, tidak perlu membisikan ke setiap telinga dikelas, cukup menulis di grup dan semua orang di kelas tau.

hammm.... sekarang sudah sadar deh. Bermula dari ikut-ikutan dulu, dan mencari sesuatu di dalam ikut-ikutan itu. Ternyata ada banyak hal yang di dapatkan jika melalui proses. Dari ikut ikutan dulu, dan nanti aku tahu apa pentingnya itu.


Oleh karena itu, sekarang aku mau ikutan
Nge-blogg!!!
Traveling jugak, menulis dan membaca jugak, hahahaha
Sekarang ndak ngerti, tapi nanti bakalan ngerti kalau,
Nge-blogg itu penting