Jumat, 30 Januari 2015

Surat Cinta #1



SuratCinta#1

Untuk Peter,

Salam cinta dari kakakmu,
Apa kabar le? Gimana sekolahmu? Ku yakin doa-doaku didengar Tuhan sehingga engkau di sana dalam keadaan yang baik-baik saja. Aku di sini sehat dan seperti yang kau tahu, aku masih dengan buku-buku yang tebal itu. Haha, jangan iri mendengarnya, ku tau kau tidak menyukai benda-benda aneh itu. Tetap sukai yang kau mau saja.
Kau tau, mulutku yang sering diam ini tidak sebanding dengan tanganku ketika bertemu dengan bolpen atau pensil. Dan barisan tulisan berikut ini sebaiknya jangan kau artikan sebagai tulisan manis belaka. Ini sungguhan.
Sebenarnya ingin segera pulang ke rumah ayah ibu, menikmati punggung ayam goreng yang hampir gosong, di depan tivi sampai perut kenyang, terlelap, dan tau-tau sudah terbangun, lalu pagi. Masih ingat aku ketika menyemangatimu agar bisa bangun pagi, lalu jogging pagi. Agar kau terbiasa, agar Tuhan dengar doamu juga. Katanya kau mau jadi Koppasus. Tuhan tidak hanya melihat kau duduk bedoa di gereja, tapi tiap usahamu juga. Gimana? masih rajin lari kau?
Tahun lalu, kita berdua naik gunung. Cuma berdua saja dan kau kedinginan hebat. Sempat terbesit di kepalaku, “Kakak bodoh macam apa aku ini, bagaimana kalau peter kenapa-napa?” Aku hanya diam, menjagamu hingga pagi. Tak tega aku meninggalkankau yang kulihat terlelap. Sesekali ku raba tangan dan kakimu, “oh, masih hangat”.
Namun, aku lega setelah kau ternyata juga menyukainya. Selamat datang di hobi barumu. Aku senang menjadi orang yang mengenalkannya kepadamu.
Sudah dua minggu ini aku merencanakan sesuatu yang akan kita jalani liburan semester genap nanti. Membayangkannya, kita berdua membawa tenda, di tengah angin dan hawa dingin, memasak air panas dan membuat kopi, lalu… Senang.
Apa kau rindu juga? Dulu kita pernah berbagi mimpi. Pertanyaanku tadi hanya akan menyusun secuil paragraf, tapi jawabanmu akan lebih berarti daripada ratusan kata yang pernah kususun di atas kertas. Ku tunggu balasan suratmu!
Oh, ya. Semoga kau ingat pagi itu, ku lampirkan satu foto.

Kakakmu,

 

2 komentar: